Artikel

Kasus Bunuh Diri Meningkat di Kalangan Anak Muda

11 September 2019 21:06:06  Administrator  429 Kali Dibaca  Berita Desa

[KBR|Warita Desa] Penelitian World Health Organization (WHO) menyebut bunuh diri adalah penyebab kematian nomor dua tertinggi di kalangan anak muda sedunia.

"Bunuh diri adalah penyebab kematian terbanyak di kalangan orang muda berusia 15-29 tahun, setelah kecelakaan lalu lintas," jelas WHO dalam keterangan resminya, Senin (9/9/2019).

Fenomena ini dibahas WHO dalam peringatan World Suicide Prevention Day (WSPD) atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 September.

Menurut WHO, masalah bunuh diri penting untuk diperingati karena kasusnya terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Kendati kasusnya kian banyak, sampai tahun 2019 baru ada 38 negara di seluruh dunia yang punya kebijakan khusus untuk menangani masalah bunuh diri. Sementara ratusan negara lainnya, termasuk Indonesia, belum menunjukkan kepedulian kuat.

"Meski sudah ada kemajuan (dalam penanganan bunuh diri), kini masih ada 1 orang yang mati setiap 40 detik karena bunuh diri," kata Director-General WHO Dr Tedros Adhanom dalam rilisnya.

Menurut WHO, kasus bunuh diri paling banyak dilakukan dengan metode gantung diri, meminum racun, serta tembakan senjata api.


Bunuh Diri Bisa Dicegah

WHO menegaskan bahwa bunuh diri bisa, dan perlu dicegah lewat kebijakan nasional.

“Setiap kematian adalah tragedi. Namun bunuh diri bisa dicegah. Kami menyerukan semua negara untuk membuat kebijakan pencegahan bunuh diri yang dimuat dalam program kesehatan dan pendidikan nasional secara berkelanjutan,” kata WHO.

WHO yakin bunuh diri bisa dicegah lewat program terpadu, mulai dari penelitian kasus, pembuatan regulasi, penyediaan layanan konseling, pendampingan dan terapi, serta menguatkan kampanye kesehatan mental.


Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia?

Indonesia pernah punya layanan konseling nasional via telepon (hotline service) untuk pencegahan bunuh diri. Namun, sejak tahun 2014 layanan ini berhenti beroperasi.

Sebagai gantinya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim sudah menyiapkan sekitar 3.600 Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.

Ada juga lima rumah sakit jiwa (RSJ) yang menyediakan layanan hotline service untuk pencegahan bunuh diri, yakni:

RSJ Amino Gondohutomo, Semarang (024-6722565)RSJ Marzoeki Mahdi, Bogor (0251-8324024)RSJ Soeharto Heerdjan, Jakarta (021-5682841)RSJ Prof. Dr. Soerojo, Magelang (0293-363601)RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang (0341-426015)

Kemenkes mengimbau agar masyarakat yang merasakan dorongan bunuh diri bisa langsung mendatangi Puskesmas atau menghubungi layanan konseling di lima RSJ tersebut.

Simak juga perbincangan mendalam tentang bunuh diri dan berbagai tema menarik terkait kesehatan mental dalam "Disko" (Diskusi Psikologi) KBRprime.id.

"Disko" adalah podcast tentang kisah hidup para penyintas masalah mental, yang dibarengi juga dengan diskusi ilmiah. Podcast ini didukung komunitas Into The Light yang mendorong penghapusan stigma terhadap para pengidap gangguan mental.

Oleh : Adhi Ahdiat
Editor : Agus Luqman

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Informasi COVID-19 Kabupaten Bandung

KLIK GAMBAR DIBAWAH INI ..... !!!

PILKADES

Aparatur Desa

Back Next

Wilayah Desa

Lokasi Kantor Desa


Alamat : Jl. Raya Pejuang No. 18 Kp Loa Rt 01 RW 02 Paseh Bandung
Desa : Loa
Kecamatan : Paseh
Kabupaten : Bandung
Kodepos : 40383
Telepon : 0225954055
Email : info@loa.desa.id

Sinergi Program

kemendesa Prov. Jawa Barat Kabupaten Bandung
Diskominfo Kab. Bandung bpjsketenagakerjaan bpjs-kesehatan

Statistik Penduduk

Komentar Terbaru

Info Media Sosial

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:122
    Kemarin:60
    Total Pengunjung:237.280
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:3.239.2.192
    Browser:Tidak ditemukan

LOA TV


jadwal-sholat